DPR Apresiasi Langkah KY Ungkap Kasus Hakim Tukang Selingkuh


JAKARTA - Politikus PKS, Aboebakar Al Habsy mengapresiasi kinerja Komisi Yudisial (KY) dalam mengungkap kasus perselingkukan hakim di Kalimantan Barat dan Simalungun merupakan bentuk kerja keras untuk menjaga dan menewakkan wibawa hakim.

Menurut dia, publik berharap KY akan terus menyisir para hakim yang bertindak amoral. Sebab ini merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk membersihkan lembaga peradilan dari tindak asusila.

"Tentunya negara ini tidak bisa membiarkan nasib seseorang akan dihakimi oleh orang-orang yang bermasalah secara moral ataupun etika. Bila ini dibiarkan tentunya keweibawaan lembaga peradilan di republik ini semakin terpuruk," ungkap Aboebakar kepada Okezone, Sabtu (26/1/2013).

Kata anggota Komisi III DPR itu, setiap pencari keadilan tentunya berkeinginan diadili oleh hakim yang bertaqwa, adil, bijaksana, berwibawa, berbudi luhur dan jujur. Bila masih saja didapati para hakim yang bertindak secara amoral tentunya publik akan sulit percaya pada lembaga peradilan di Indonesia.

Namun, kata pria asal Kalimantan itu, kerja keras KY tentunya akan bertepuk sebelah tangan jika rekomendasinya diacuhkan oleh Mahkamah Agung (MA). "Seperti pada kasus hakim Puji yang tertangkap nyabu, KY telah memberikan rekomendasi untuk menggelar sidang Majelis Kehormatan Hakim (MKH), namun MA menolak rekomendasi tersebut," jelas dia.

Seharusnya kata dia, dua lembaga negara ini saling menghormati kewenangan dan tugas masing-masing. Keduanya harus membangun sinergi dan partnership yang baik. "Dengan demikian, MA dapat dibersihkan dari oknum yang suka nyabu, selingkuh ataupun perbuatan amoral lainny," pungkasnya.

(hol)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar