
"Banjir yang menggenangi PLTGU Muarakarang hingga memaksa dimatikannya unit pembangkit listrik menyebabkan kerugian teknis di sisi pembangkitan diperkirakan sekira Rp20 miliar," kata Direktur Operasi Jawa Bali PLN Ngurah Adnyana, dalam siaran persnya, di Jakarta, Minggu (27/1/2013).
Dia pun memaparkan, sementara kerugian di sisi distribusi dan transmisi akibat peralatan rusak tergenang air, masing-masing sekira Rp91 miliar dan Rp5 miliar. Banjir juga menyebabkan PLN kehilangan kesempatan penjualan energi listrik sekira Rp45 miliar.
"Sehingga total perkiraan kerugian yang dialami PLN akibat banjir Jakarta ini sebesar Rp116 miliar," lanjutnya.
Dijelaskannya, kerugian terbesar akibat terganggunya pasokan listrik saat bencana banjir adalah masyarakat tidak dapat menggunakan listrik PLN untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, sosial sehari hari. "Nilai kerugian masyarakat ini tidak terhitung jumlahnya," katanya.
Seperti diketahui, banjir yang melanda Jakarta pada Kamis 17 Januari kemarin telah menimbulkan kerugian materi dan nonmateri. Genangan air banjir juga telah menjadikan masyarakat yang menjadi korban banjir untuk beberapa hari tidak dapat menikmati aliran listrik.
Selain karena areanya tergenang air, sehingga terpaksa listriknya dimatikan demi keamanan, juga karena tergenangnya pembangkit listrik dan gardu listrik. Jembatan kabel transmisi 150 kilovolt (kv) yang melintas kali Ciliwung juga roboh tersapu banjir sehingga kabel transmisinya sempat dipadamkan.
"Beberapa area yang tidak tergenang air ada juga yang listriknya terpaksa ikut padam karena gardu distribusi yang memasok area tersebut tergenang air," bebernya.
Dalam keadaan darurat bencana seperti ini, PLN tetap berupaya maksimal mengerahkan segenap sumber daya untuk secepatnya melakukan pemulihan pasokan listrik kepada pelanggan PLN.
Adapun sejak 22 Januari 2013, pembangkit listrik Muara Karang sudah dapat beroperasi kembali, setelah sebelumnya digenangi banjir yang menyebabkan operasi pembangkit terganggu dan menurunkan kemampuan pasokan listrik ke Jakarta. Begitu pula dengan transmisi listrik semua sudah pulih.
Pada Jumat 18 Januari lalu sebagai akibat banjir, 1.847 gardu padam, maka sampai dengan Sabtu 26 Januari semua gardu sudah dioperasikan lagi. Hanya beberapa daerah yang masih tergenang banjir masih dipadamkan hingga air banjirnya benar-benar surut. (ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar